[Jajan] Ekologi Coffee, Ngajak Bayi Hangout di Kafe


Baca judulnya kok aku merasa kayak judul clickbait di Youtube, ya? LOL

Biarlah, karena emang aku mengajak Nala hangout di kafe. Karena cuaca Jogja akhir- akhir ini sedang edan-edanan panasnya kayak neraka bocor, pada weekend lalu, kami memutuskan mencari tempat ngadem, selain mal. Sampailah kami di sini. Tadinya agak sanksi juga, adem nggak ya tempatnya? Takutnya kalok tempat- tempat berimage go green gitu terus nggak pakai AC. Ternyata, adem, kok! ;)

Dari luar, bangunan kafenya terlihat sebagian besar dari kaca. Kafe ini salah satu yang juga berdesain industrial. Setelah memesan pada Mba Kasir yang muda dan cantik, kami milih duduk di pojok depan, yang ada sofanya.


Kami cuma pesan 3 item. Taro latte, Choco Hazelnut, dan satu snack sejenis salad kentang pompom. Dua minuman langsung bisa dibawa setelah dibayar karena bikinnya cepat, dan snack akan diantar.


Taro Latte (medium, 33ribu)


Sekali sruput, hmm,enak-enak. Meski nggak terlalu creamy, rasa taronya cukupanlah, dan defaultnya nggak manis. Jadi, kalok mau manis, silakan tambah gula cair sendiri di meja pantry. Tapi, nggak lama setelah itu, es-nya yang bejibun pada cair dan seketika mengubah rasa taronya jadi hambar sih menurutku. Ya wajar sih, tapi rasa hambarnya cukup drastis gitu loh, menurutku es-nya lebay banget banyaknya hehehe.

Choco Hazelnut (medium, 33ribu)


Pesenan Pak Baba. Kata Pak Baba ini enak banget! Kata aku juga sih, rasanya cokelat banget, di atasnya masih dikasih saus cokelat lagi.

Nah, setelah nunggu akhirnya Kentang Pompom (28ribu) dateng, sendirian, piyambakan. Maksudku, nggak pakai garpu, apalagi tissu. Lalu, kami inisiatif minta garpu ke meja kasir, mereka yang sedang ngobrol-ngobrol nyuruh Pak Baba ambil sendiri di meja pantry. Ketika Pak Baba sampai meja pantry, bingung nggak nemu alat makan, tanyalah lagi ke Mbaknya. Dijawab lagi, ada di lacinya. Hmm, di situ aku merasa agak gimana gitu. Soalnya respons mereka nggak menunjukkan gestur gercep membantu. Begitu pula, saat aku izin ambil baby chair dan kesusahan gotongnya karena jarak antar meja kursi rengket banget, notice me senpaiii! Namun, Mbak-Mbaknya juga diem bae asyik ngobrol, wkwk. Ciyan. Obaique, pokoknya self service, kemandirian nomor satu! Osyiappp~


Kalok ini pompom doank, mungkin nggak harus pakai garpu atau sendok, yha? Tapi ini ada lettuse-nya, ada saos mayonya juga, Beppkuh. Kan atut tangan akika kotcor :).

Terlepas dari kerewelan Ibunda, ini enak! Hahahaha. Bahkan lettusenya Kala doyan. Cuman, daging asap cuilik-cuiliknya itu terasa agak gosong :).

Kala sampek mau minta nambah, tetapi langsung aku gas, "Nanti aja makan nasi di rumah!" LOL, irit, Bep~ Yuhuuu.

Tentang menu dan harganya, di sini cukup lengkap kok. Ada snack dan makan besar juga, mulai 28ribu untuk snack dan 38ribuan untuk makan berat. Minumnya untuk teh 20ribuan, kopi dan minum latte-lattenya mulai 30ribuan. Ada juga cake yang dipajang cantik di etalase kasir, mulai 30ribuan.

Makan, minum, ngadem, ngapain lagi? Ya bengong-bengong, lihat-lihat orang pada kerja di atas. Aku nggak naik, tapi kelihatannya dari bawah kafe ini emang populer buat kerja or ngerjain tugas gitu, yah? Beneran ada meja kursi kerjanya gitu, lucu banget.


Selain itu, aku dan Kala juga sidak lihat-lihat halaman belakang (smoking area) yang poanas dan bertabur daun gogrok, ra kober kayaknya nyapu latar, hehehe.



Aku juga sempat nyuapin Nala di sini. Feels like home, Bundaaa, wkwk. Seneng banget ada babychair. Sebenarnya dilarang bawa makanan dari luar, tapi kurasa untuk bayi biasanya tetep boleh yah. Pas jam makan dia juga soalnya, moga nggak diusir, hehehe.


Setelah minuman udah bunyi keras saat disedot, saatnya kami melanjutkan kembali perjalanan. Kira-kira langsung pulang atau cari makan berat yang murah meriah, ya #sobatkisminque? LOL

Love,
@diladol



CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar

Back
to top