[Jajan] Gubuk Makan Mang Engking Pusat, Resto Udang Galah Kekunoan Yang Masih Moncer


Panjang bener Bunda judulnya? Kekunoan maksudku adalah karena resto ini udah ada sejak dulu kala, cukup termahsyur, dan sampai hari ini masih rame ajaaa. Seenak dan seasyik apa, sih, jajan di sini?

Seperti niat muliaku yang kuceritakan di postingan-postingan sebelumnya, pengin eksplor warung-warung yang nggak berada di dalam mal. Nah, Mang Engking ini jadi salah satu pilihan untuk mengisi libur Natal dan Tahun Baru yang nggak ke mana-mana, grrr.

Baca juga: Kepik Sawah Resto, Godean Vibes Gaes!

Hari ini aku dan Nala mengisi hari dengan kegiatan yang berfaedah dan insyaallah diridoi Alloh, yaitu bersilaturahim ke rumah teman, wkwk. Nah, rumah temanku yang glamor nan asri ini berada di Seyegan, jaraknya nggak terlalu jauh dengan Mang Engking. Jadi, setelah kami selesai bersenda gurau dan ghibah positif tentang kantor tercinta, cusslah kami makan siang di resto tersebut. Maksudku aku dan keluarga yang cuss, temanku tetap di rumah. Okey, too much info, Bunda.

Sampai di Mang Engking, wow ramai ugha! Padahal tempatnya jauh dari kota, loh! Coba search di google Gubuk Makan Mang Engking Pusat. Di Jogja ada dua resto Mang Engking, soalnya. Satu lagi ada di dekat kota, yaitu daerah Soragan.


Setahuku, resto ini terkenal banget udang galahnya dan harganya juga yang rada wow. Tapi, ya, gapapa yah. Lagian, bingung ugha duit liburan gimana ngabisinnya, LOL. #crazyrichsleman #wongsogeh . Mohon bersabar, Bunda.

Restonya makin bagus dari terakhir kali aku ke sini saat SMA. Banyak gubuk-gubuk beralaskan danau buatan. Yang aku suka, tiap gubuk ada terasnya. Jadi, kita bisa mangklung-mangklung ke air sambil ngasih makan ikan yang bejibun. Oiya, makanan ikannya beli. Hmmm.





Sayangnya gubuk yang individualis udah pada penuh, jadi kami ditempatkan di gubuk umum. Kala happy ngasih makan ikan, meskipun rada barbar maunya seplastik makanan ikan langsung disok. Hmmm.


Sambil menunggu pesanan dateng, aku dan Kala main-main dulu ke bagian depan resto. Ada semacam playground untuk anak-anak. Ada ayunan, perosotan, jungkat-jungkit, dan becak mini. Seru juga euy becak mininya. Kalok mainan yang lain, yah, tampak uzur gitu, hehehe.





Nah, ini dia pesenan kami. Mohon maaf nih, nggak pesen banyak, takut nggak habis. Ngeles aja, Bunda #sobatqismin .

Gurame bakar madu (80ribu)


Ukurannya nggak begitu besar. Cukuplah tapi untuk bertiga. Daging guramenya terasa mempur, padet. Bumbu madunya juga enak, tapi disajiinnya udah nggak panas.

Udang goreng tepung (93ribu)


Porsinya juga nggak banyak. Tepung krispinya keriting ngembang cantik, rasanya juga gurih banget. Kalok disajiinnya lebih anget dan kriuk pasti perfekto.

Sambel terasi dadak (5ribu)


Sungguh porsi yang seiprit walaupun rasanya enak, hahaha. Udah gitu, lihatlah to wadahnya, ya ampun, terharu akutu. Pengin kubeliin wadah baru.

Jus Alpukat (19ribu), Es Kelapa Muda (14ribu), Es cincau, Jeruk Panas (9ribu)


Aneka minuman ini enak, rasanya seger standar, hehehe.

Secara rasa sebenarnya enak, ya. Cumak, kok aku terganggu dengan penampakan alat makannya yang kayak udah usang. Menurutku nggak cucok aja gitu sama kelas resto bertarif cukup fantastic baby, dance, ini. Jadi kesannya nggak classy gitu. Mbok yao, setidaknya gelas-gelas yang udah butek diganti T.T .

Oiya, satu lagi, nasinya agak keras, nggak pulen, dan agak kekuningan. Hmmm.


Meski begitu, suasananya dapet banget sih buat refreshing dan bersantai bareng keluarga. Silir banget, pemandangan sawah dan danau.  Full gending Sunda juga, jadi makin nyaman. Pengin berlama-lama jadinya.



Note for kiddos: ada babychair, perlu pengawasan ya yang milih tempat deket kolam, ada playground, ada bebek air (bayar 20ribu).

Oiya, ini daftar menunya



Gimana? Menurut pantauanmu, cukup worth it nggak, jajan di sini? ;)



Love,
@diladol



CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar

Back
to top