Apa Kabar Bali 2021?

Kali pertama naik pesawat lagi sejak pandemi, senangnya bukan main! Setelah mempertimbangkan landainya kasus akhir tahun 2021 lalu, aku dan Pak Baba memutuskan cabut ke Bali. DAN KABAR SPEKTAKULERNYA ADALAH: KAMI HANYA PERGI BERDUA! LOL. Benar-benar keajaiban dunia yang harus disyukuri. Pasalnya, kami belum pernah sama sekali ninggalin anak-anak untuk pergi berdua. Paling, pernahnya aku pergi sendiri atau Pak Baba pergi sendiri karena urusan pekerjaan. Jadi, begitu lampu hijau dari #ibumertuaterbaiksedunia, kesempatan ini tak akan kami sia-siakan.

So, here we come BALI 2021!

Awalnya cukup susah menemukan pesawat langsung dari Jogja ke Denpasar. Namun, pada detik terakhir akhirnya dapat juga Wings Air dari Adisucipto (agak sedih sih, belum bisa cobain bandara YIA yang baru). Itu pun dengan harga yang menurutku mahal, sekitar 900 ribuan sekali jalan. Ya ampun, padahal dulu ke Bali dari Jogja tuh cuma 400 ribuan. Yaudah, yang penting jadi ke Baliiii~

Kami menginap hanya dua malam saja karena masih merasa nggak nyaman ninggalin anak-anak hanya dengan Oma dan pengasuh #ortusoleha2021, wkwkwk. 

Grand Ina Kuta

Malam pertama, kami menginap di Grand Ina Kuta, hotel yang pada masanya glamor dan mewah banget. Dulu, kayaknya mimpi banget deh bisa nginap di sini, haha. Namun, sekarang ternyata semalamnya cukup murah hanya 400 ribuan via Traveloka. Hotel ini terasa cukup jadul, tetapi fasilitasnya tetap lengkap pol. Kolamnya ada tiga! Satu di pinggir pantai, dua lainnya di dalam kompleks hotel. Saat kami berenang, ketiganya sepi tamu, berasa kolam renang pribadi, jadi bebas pakai bikini.

Meski hotel terasa nggak begitu ramai, ternyata saat sarapan membludak! Haha. Rame sekaliii. Jadi, makanan juga dapet seadanya, biar cepat. Staf hotel juga terlihat kerepotan, antre omelet aja lama banget, huhu. Begitu selesai sarapan, asyik deh bisa langsung ke pantai yang selemparan batu. Bahkan kami sarapan dengan pemandangan laut!


Le Meridien Jimbaran 

Ini baru hotel dengan peradaban modern! Sepertinya hotel ini memang masih cukup baru, ya. Lagi-lagi sepi tamuuuu. Arsitektur dan desainnya kontemporer sekali. Benar-benar penyegaran banget nih, hari kedua nginap di sini setelah dari hotel jadul, hehe. Hotel ini berada tepat di depan deretan warung ikan di sepanjang pantai Jimbaran. Begitu kami melewati pintu belakang hotel, langsung ketemu Menega Resto. Asyik banget, makan malam tinggal ngesot!



Selain highlight dekat banget dengan warung ikan, kolam renang dan spa-nya bintang 10! Enak bangeeet. Setelah puas berenang, kami cobain spa-nya. Mana murah banget pula untuk ukuran hotel, hanya 150ribu/orang. Mereka bisa melayani spa couple, jadi kami dipijat dalam satu ruangan. Terapisnya sangat sangat ramah dan sopan dan pijatannya lembut, tapi kuat. Best banget. Spa paling berkesan sejauh ini. Untuk rate 800ribuan/malam dengan kamar yang superluas dan bathup yang cantik pol, best deal sekalii. Supercocok untuk pasangan yang berbulan madu, seperti kami, ehem.


Selain menikmati fasilitas hotel, kami sangat menikmati jalan-jalan di tempat-tempat yang mainstream. Sampai-sampai berkali-kali kami berujar,"Mana ini keramaian? Manaaa?" Haha. Soalnya Bali sepii sekaliii. Benar-benar berbeda vibesnya dengan saat terakhir kali kami ke sana.

Kami berjalan-jalan di gang-gang Poppies, mal Beach Walk, Seminyak, Uluwatu, GWK, dan secara tidak sengaja Canggu!

Bisa-bisanya pada hari kepulangan kami, pesawat delay hingga esok harinya karena alasan kerusakan pada pesawat. WHATTT? Benar-benar baru kali ini. Kami diberi fasilitas hotel bintang 2 yang males banget mau ngereviewnya karena tidak memenuhi standar priyayi kami, wkwkw, candaaa! Intinya, kami sebel banget dan nggak cocok dengan hotelnya. Namun, berkah dalam kesulitannya adalah kami jadi bisa lihat-lihat Canggu! Sayangnya karena kami ke sana sore hari, banyak tempat-tempat hits yang sudah tutup. Dan, Canggu pada malam itu, sepi dan horor. Kami hanya sempat mampir ke Fins Beach Club untuk lihat-lihat dan mundur teratur pas mau stay karena minimal booking 600ribu/meja, wkwk. (Katanya priyayi, Bunnn? Mamam tuh kesombongan).


Untuk jajan-jajannya, kami mendatangi beberapa tempat yang belum pernah kami coba. Satu lainnya, sudah pernah nyoba, tapi karena nggak ada pilihan lain, ya kami makan aja di sana, warung sejuta umat: Made's Warung! Kami kunjungi saat di Airport dan Canggu.


The Butchers Club

Tahu tempat ini dari review salah satu foodstagramer, katanya sih one of the best steak house in Bali. Tadinya, aku pengin banget nyobain Sijin Steak House. Maklum yah, keseringan terpapar IGs Awkarin, Bun! Wkwkwk. Tapi setelah berpikir lebih jauh, kok kayaknya berlebihan banget ya seorang jelata jor-joran nyoba ke Sijin. Takut uang ambles sebelum perut kenyang, LOL. (Katanya priyayi, Bunnn #2).

Singkat cerita, kami jalan-jalan sore di Seminyak (yang hanya sepanjang 2 km saja, Bun, hmm) menuju Butchers Club. Di tengah rintik hujan banget, rasanya emang semesta merestui bulan madu kami, yah, alhamdulillah. Kami memesan steak dan burger. Jujurly, aku nggak begitu suka steaknya. Mungkin karena nggak terbiasa makan steak yang medium rare (mereka merekomendasikan tingkat kematangan ini), kali ya? Rasanya dominan asli daging dengan sedikit hint asam, smokeynya juga terasa "dibakar". Bukan jenis steak yang kubayangkan, yaitu buttery yang meleleh di mulut. Enak, tapi kurang cocok di lidahku. Burgernya lebih enak!



Nasi Ayam Ibu Oki

Meski sudah sangat terkenal, kami belum pernah cobain. Aku sih suka sekali dengan rasanya, tapi Pak Baba ngeluh terus tempatnya kecil dan panas, hehe. Kebetulan kami cobain warung yang cabang Kuta, dekat dengan Kresna. Tempatnya memang warung yang kecil banget dan meski ada AC-nya cukup sumpek.


Nyoman Cafe

Ini salah satu restoran di deretan warung ikan Jimbaran. Niatnya sih makan di Menega Cafe, tapi full, penuh, sampai nggak bisa napas karena asep! Haha. Akhirnya kami memilih resto random yang terlihat landai crowd tamunya. Nyoman Cafe pilihannya. Kami memesan 1 kilo kerang bakar dan es kelapa muda. Puas banget karena tersaji dalam waktu cepat! Diiringi dengan live musik pengamen Jimbaran dengan lagu-lagu asyik, pengalaman pertama kami makan di pinggir pantai bisa dibilang sukses! Rasanya juga enak, bahkan dengan pesan satu menu sudah dapat sambal, kangkung, dan buah. Pas tahu tagihannya makin happy karena hanya 100ribu berdua, hehe. (Katanya priyayi, Bunnnn #3)

Selain jajan dan jalan (literally jalan kaki muluk, lelih, wkwkwk), highlight utama yang bagi kami sama-sama mengesankan adalah Kecak Dance di Pura Uluwatu. OMG, untunglah aku memprioritaskan kunjungan yang sudah kuimpi-impikan sejak lahir ini. Superduper terkesan!


Starbuck Dewata

Karena ada tambahan hari gara-gara pesawat delay, kami jadi ada waktu nongkrong di Starbuck Dewata. Arsitektur dan desainnya lagi-lagi memanjakan mata. Duh, rasa-rasa kayak urban banget di luar negeri gitu, loh! Wkwkwkw. Meskipun, harga minumannya kok kayaknya lebih mahal dari Starbuck normal, ya?



Kecak Dance Pura Uluwatu

Kami datang ke sini setelah berkunjung ke GWK pada sore hari. Kami tiba pukul 17.00 WITA dan langsung beli tiket on the spot. Tiketnya seharga 150 ribu/orang. Namun, perlu juga membeli tiket masuk pura Uluwatunya, 25 ribu kalau tidak salah ingat. Pertunjukan dimulai pukul 18.00WITA dengan kondisi full seat. Yang bisa kami lakukan hanyalah mengetatkan masker, hehe. 

Pertunjukan tari Rama-Shinta tanpa iringan musik dari alat musik itu sangat memukau. Suara yang mengiringinya adalah suara langsung dari para penari kecak. Agak iba sih melihatnya, karena mereka harus berteriak keras dan intens dengan masker, kebayang betapa sumpeknya! Tentunya aku gumun sekali saat mereka menyajikan pertunjukkan tendangan api oleh tokoh Hanoman, meski hanya sebentar. Apalagi dengan background matahari tenggelam yang cantik banget, tanpa hujan. Masyaallah! 


Selama di Bali, kami memutuskan wara-wiri dengan gocar karena Pak Baba malas menyetir dan kami malas juga menyewa mobil dengan supir, biar spontan aja semua-semuanya. Meski kaki pegel-pegel dan kulit muka menggosong, tapi perayaan anniversary kami yang ke-9 ini benar-benar berkesan. Aku langsung bersiap mengajukan proposal anniv ke-10 yang lebih spekta bin bomba! Tungguin!

Love,

Dila










CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar

Back
to top