[Jalan-jalan] Merayakan 10 Tahun Pernikahan dengan Family Trip Singapura-Malaysia 2022 (Part 1)


Aku ingat di postingan terakhir anniversary pernikahanku yang ke-9, tahun lalu aku nulis gini, "Aku langsung bersiap mengajukan proposal anniv ke-10 yang lebih spekta bin bomba! Tungguin!". Kenyataannya? Tidak ada  honeymoon-honeymoon yang diharapkan, wkwk. Jadinya malah, kami pergi liburan sekeluargaaa! Huft, kadang naluri keibuanku suka muncul di detik-detik terakhir, wkwk.

Satu sisi, aku senang bisa liburan keluarga lagi ke luar negeri. Sisi lain, ngerinya, tentu saja bujet yang harus keluar. Ananda  1 dan 2 sudah harus bayar penuh semua pertiketan. Well, let's see bagaimana rasanya traveling ke luar negeri lagi dengan anak-anak yang sekarang udah berusia 9 dan 4 tahun. Terakhir kami liburan cukup jauh, adalah pada 2019 ketika anak-anak berusia 5 dan 1 tahun.

Baca juga: Bonjour Paris, Bawa Anak-Anak ke Eropa (Part 1 )

Pasca pandemi ini rasanya cukup sulit menemukan tiket pesawat murah, semuanya MAHAL, ke mana pun! Tadinya, kami ingin mewujudkan impian yang tertunda untuk pergi ke Jepang. Namun, setelah melihat-lihat lagi bujet, rasanya kurang bijaksana jika memaksakan diri di tengah isu resesi yang terus digaungkan, apalagi kami yang cuma karyawan biasa ini, huhuhu. Akhirnya kami putuskan untuk mencoba ke negara terdekat. Itu saja kami baru putuskan sekitar 2 minggu sebelum berangkat, BYE penghematan~

Rute dan Tiket

Kami memanfaatkan cuti akhir tahun (yang selalu sudah kupersiapkan meski belum tahu mau pergi ke mana tiap tahunnya) dengan pergi ke Singapura dan Malaysia selama 7 hari. Rutenya seperti ini: Jogja-Singapura-Melaka-Kuala Lumpur-Jogja. Senangnya sudah bisa menjumpai tiket langsung Jogja-Singapura maupun Jogja-Kuala Lumpur dan sebaliknya. See you again, Air Asia!


Untuk tiket pesawat, kami dapat di harga IDR 3,6 juta PP/orang (Jogja-Singapura dan Kuala Lumpur-Jogja). Kami beli tiketnya di Traveloka kurang dari seminggu sebelum berangkat. Jogja-Singapura 2jutaan, Kuala Lumpur-Jogja sekitar 1jutaan.

Dari Singapura ke Melaka, kami naik bus 707inc. Tiketnya bisa dibeli di easybook.com. Perjalanan Singapura ke Malaka membutuhkan waktu sekitar 4 jam, dengan harga tiket 300ribuan/orang. 


Lalu, dari Melaka ke Kuala Lumpur, kami kembali naik bus. Dan, kali ini happy banget karena dapat bus SANI double decker alias bus tingkat seharga 40ribu/orang. Murah bangettt, padahal busnya bagus sekalii~




Singapura Hari Pertama

Setibanya di Singapura, aromanya langsung lain ya Bun, wkwk. Bau-bau luar negeri gitu lo, LOL. Maaf ya, sobat postkol akan selalu norak meski ini bukan kali pertama ke negara singa. Di bandara, karena kami sudah mengisi form di aplikasi ICA, jadi kami tinggal melewati konter imigrasi saja  sebelum keluar bandara. Namun, untuk yang belum ngisi ICA, juga bisa kok mengisi di tempat. Form ini berisi data diri dan status vaksin kita. Untuk yang sudah vaksin lengkap (dewasa hingga booster, anak-anak 2x, balita tanpa vaksin), tidak perlu syarat apa-apa lagi. Cek selengkapnya di sini ya: www.visitsingapore.com.

Aura magrong Bandara Changi

Tujuan pertama kami adalah mal Jewel yang masih satu komplek dengan bandara Changi. Dari terminal 4, kami tinggal ikuti petunjuk saja menumpang shuttle bus gratis sampai depan pintu masuk mal. Di sini, kami hanya berkeliling dan menikmati view air terjun indoor terbesar di dunia, ceunah. Tak lupa, tentunya foto-foto, lagi! Hehehe. Rasanya ya, ke Singapura dan explore bandaranya saja sudah puas dan capek banget, LOL. Tapi, yah, mari lanjutkan pergi ke kota!

Foto bareng panda-panda di Mal Jewel

Kartu Transportasi

Sebelum menuju kota, perlu dipahami dulu sistem pembayaran transportasinya. Karena kami minim riset (gimana mau reset, mutusin perginya aja cukup mendadak), pengalaman kami di negara ini juga mungkin sudah nggak update, jadi kami cukup galau mau pakai pembayaran apa, berharap bisa mbayar ketengan tapi  nggak bisa. Sebenernya banyak pilihan, seperti kartu EZ, kartu Tourism Pass, atau bagi yang punya kartu contactless (semacam kartu Jenius) bisa langsung digunakan. Namun, karena kartu Jeniusku udah expired, akhirnya kami putuskan untuk beli Tourism Pass seharga SGD 16  (kurs 1 SGD adalah IDR11.500 ya Allah tobat wkwkw), sama kayak dulu-dulu. Dari $16 ini, $10 dikembalikan. Jadi, seharian cukup $6 ke mana pun yang pakai MRT dan bus unlimited! Sebenarnya ini murah banget kalau kita emang mobile banget. Dan, kita nggak perlu kehilangan uang untuk beli kartunya, seperti kalau kita beli EZ link. Enaknya lagi menurutku, kita nggak perlu ribet mikir harus isi berapa, dan saldonya tinggal berapa, langsung aja tinggal pakai, limitnya adalah jumlah hari. Cuman, ya rasanya kerasa aja karena ini dikali 4. Dulu kan young, single, and free, wkwkw.

Prio Pass

Oiya, untuk koneksi internet, kali ini kami pakai donk, wkwkw. Terakhir pas di Paris, kan nggak modal, hanya ngandalin wifi gratis di tempat umum, LOL. Karena aku pakainya XL prioritas biar kayak Maudy Ayunda, jadi tinggal beli tambahan paket namanya Prio Pass, bisa pakai koneksi bebas lepas seperti biasanya unlimited selama 7 hari di Singapura dan Malaysia. Harganya sekitar IDR 250 ribu. Paket ini nggak hanya berlaku di dua negara ini deh, tapi banyak negara lain juga. Mungkin nggak lebih murah daripada beli simcard setempat, ya? Tapi, karena males ganti-ganti kartu, dan mau pindah negara juga, jadi konsep ini cukup bestdeal bagiku.

Well, ini kapan jalan-jalannyaa malah membahas perlengkapan, wkwk. Biar nggak kepanjangan, kita bahas jalan-jalan di Part 2, aja yah!

See you,











CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar

Back
to top