[Jalan-jalan] Family Trip Singapura-Malaysia Desember 2022 (Part 3)


Hari kedua sekaligus terakhir di Singapura ingin kami habiskan di playground dan pantai. Setelah googling, kami menemukan tempat menarik di kawasan Marine Cove, sebuah playground di pinggir pantai. Sebelumnya, aku nggak pernah tahu Singapura punya pantai selain di Pulau Sentosa. So, let's go!

Baca juga part sebelumnya di sini: Family Trip Singapura-Malaysia (Part 2)Family Trip Singapura-Malaysia 2022 (Part 2)

Kami naik bus dari Halte Bras Basah dan turun di Halte Blok 45 setelah sekitar 20 menit. Enaknya naik bus daripada MRT adalah, kita bisa melihat pemandangan lebih luas. Kayaknya baru kali ini aku melihat dengan jelas jalan-jalan di Singapura, hehe. Kami melewati kawasan pertokoan dan kafe-kafe di area Katong, tampak lucu dan menarik.

Dari Blok 45, kami berjalan kaki melewati apartemen warga menuju playgorund Marine Cove yang superluas. Auranya udah kayak di Australia, wkwkwk (as always ndesman). Anak-anak bisa main bermacam-macam permainan di playground. Mereka seneng banget meski kepanasan. 




Dari playground ini, saat mengawasi anak-anak bermain, kami bisa bersantai sambil melihat pemandangan laut yang penuh kapal-kapal besar. Puas bermain di playground, kami bergeser ke arah pantai dengan ombak yang sangat tenang. Anak-anak langsung berganti baju renang dan bermain air. Rasanya pengin ikut berenang juga, tapi males ganti-gantinya. Jadi, aku hanya mencelupkan kaki saja sambil menemani mereka. Sementara itu Pak Baba mengawasi dari bawah pohon rindang, duduk di gelaran kain yang selalu kami bawa, siapa tahu butuh untuk alas. 



Rasanya udah kayak warlok yang kalau akhir pekan, nemenin anak main di playground, hehehe. Indahnya mimpi di siang bolong. Se-happy itu karena kalau di Jogja, playground yang sebagus itu bayar mahal, hahaha.

Selesai main air, aku membilas anak-anak di tempat bilas yang disediakan samping playground. Kami pun mulai kelaparan! Untungnya ada foodcourt juga di komplek taman itu. Yang paling gampang dan anak-anak doyan, tentunya Mc Donald! Meski, lagi-lagi, antrepooool!! Bener-bener wisata antre, Bunnn!


Masjid Sultan dan Haji Lane

Setelah kenyang antre dan makan di Mekdi, kami kembali ke Bugis dengan bus, berangkat lagi dari Blok 45. Sempat-sempatnya menuju halte, masih mampir ke playground warga di komplek apartemen yang kami lewati. Bener-bener surga playground 😍.

Sampai di Bugis dan checkout hotel, lanjut explore Bugis. Oiya, sebelumnya Pak Baba balikin dulu Tourism Pass Card di Stasiun Bugis. Selamat datang kembali $10 kali 4, hahaha.

Kami lanjut salat di Masjid Sultan. Di sini nemu toilet dengan air, ya Allah senangnyaaa~ Selain itu, bisa ngisi air minum gratis pula. Duh, so luvly masjid ini.

Menikmati area Masjid Sultan juga seru buat cuci mata, karena kawasan ini dipenuhi kafe-kafe dan pertokoan yang cantik. Banyak restoran-restoran Arab dan Turki, juga butik-butik di area Haji Lane. Saking nggak beli apa-apa dan cuma jalan-jalan .... Oh, kami sempat beli 1 buah  magnet kulkas di depan masjid, memanfaatkan koin sisa aja, karena koin nggak bisa ditukar rupiah lagi, wkwk. Balik lagi ke cuma jalan-jalan tadi, Ananda 1 sampai tanya, "Sebenarnya kita mau ngapain, sih?" 😅 Tentulah doi nggak paham esensi udah happy hanya dengan lihat-lihat suasana toko-toko lucu, wkwkw.



Setelah puas kaki semplok  jalan-jalan di sekitar Bugis, kami lanjut menuju konter Bus 707 yang akan membawa kami ke Melaka. Sebelum itu, untuk bekal makan di jalan, kami beli murtabak isi daging seharga $6/porsi di Restoran Zamzam dan juga kebab di warung sebelahnya. Ternyata, enak banget martabaknya, anak-anak doyan sekalii.



Imigrasi Singapura-Malaysia

Ini jadi pengalaman pertamaku naik bus lintas negara. Kami melewati dua gedung imigrasi, pertama Singapura untuk pemeriksaan keluar Singapura, kedua Malaysia untuk pemeriksaan masuk Malaysia. Saat mulai masuk Malaysia, terasa ya perbedaan vibesnya dari gedung imigrasinya yang tampak lebih vintage. Alhamdulillah semua berjalan lancar. Masuk Malaysia juga tidak membutuhkan syarat apa pun, bahkan tidak perlu mengisi kartu apa pun, vaksin pun tidak ditanya, saat itu.

Yey, sampailah kami di Melaka setelah sekitar 3 jam perjalanan dari Singapura. Rasanya plong banget begitu sampai di Malaysia tuh, terutama masalah bujet, hehehe. Kami merasa di Malaysia kursnya masih masuk akal, dan harga-harga kebutuhan juga masih lumayan normal, yah kayak kalau liburan di Jakarta aja, gitu. Intinya, terasa familiar dan lebih longgar ngeluarin duit, wkwkw. Merasa kayak selevel gitu dengan warga 🤣🙏.

Cerita Melaka, lanjut di Part 4, ya!

See you,

@diladol




CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar

Back
to top