[Jajan] Iga Sapi Bali, Birthday Lunch yang Sedap Membuncah di Lidah
Saat masih awal bulan, tapi telah didera hembusan angin paceklique, tiba-tiba dapat telepon dari Mamahku. Intinya doi mau tlaktir (seriyus doi bilangnya tlaktir bukan traktir, hehe) eke sekeluarga karena eke habis ulang tahun. Siapa yang ultah siapa yang jajanin? Begitulah Mamahku yang sungguh royal bahkan hingga anak-anaknya telah berkeluarga, lucky me to have her. Untuk pengabdian #anaksoleha2018, tentu saja ku tak menolaque. (Dah lanjut, banyak alesan).
Mamahku juga sudah menentukan tempatnya, yaitu Iga Sapi Bali yang spesialnya iga bakar. Berangkattttlaaah, LOL.
Setelah menjemput PP AKAP ke Salam City balik maning ke Sleman Raya, sampailah kami di warung Iga Sapi Bali. Terakhir ke sini tiga tahun yang lalu saat Kala masih belajar jalan. Kami sekeluarga memang suka sekali dengan warung ini, puas makan iga!
Penampilan warungnya masih seperti dulu, berupa dua pendopo semi outdoor dengan halaman belakang yang cukup luas. Bedanya kalau dulu pendopo belakang dipakai buat warung dengan brand lain, sekarang semuanya Sapi Bali.
Dekor yang khas di sini adalah lampu-lampu lampion dari keranjang bambu yang menghiasi langit-langitnya. Kalau malem, mayan romantis, dulu pernah buktiin sama gebetan. Bumil too much info, siap!
Di sini juga ada musala dan toilet. Cuman, kata Pak Baba musalanya kurang oke, jadi kami memilih cari masjid di jalan sehabis makan siang. Sedangkan toiletnya cukup okelah.
Ada yang menarik perhatian buibu, yaitu taneman kecombrang di kiri-kanan pendopo utama. Menggoda sekali, yah. Bahkan dulu Mamahku pernah mau beli bunga mentahnya di sini, tapi tida boleh. Kali ini bahkan doi sok ide mau metik diam-diam. Wattt? She's not my Mom, bhay~ :D.
Baik. Sepertinya permirsa mulai kehilangan kesabaran ya jika aku terlalu banyak cincong. Keburu pengin bagian makannya, hehehe.
Kami memesan menu paling spesial di sini, yaitu iga bakar. Pilihan bumbu bakarnya ada tiga, bumbu bali, bakar madu, dan bakar kecap. Iga bakar standarnya 75 ribu rupiah (ukurannya besar). Tapi, tenang, kalau lagi bokek ada yang special size 48 ribu, kok. Fiuh.
Iga bakar madu (75ribu) Iga bakar madu special size (48ribu)
Ini cukup gedhak yah ukurannya. Bisa buat berdua kecuali kamu gila-gilaan makan daging, hehe. Rasanya manis, bumbunya meresap, dan yang terpenting dagingnya empuk parahhh. Gampang banget dilepas dari tulangnya. Meski empuk banget, teksturnya tetep daging iga.
Iga bakar bumbu bali special size (48ribu)
Ini pesanan eke, matek deh, enakk! Bumbunya rempah banget merasuk ke dalam kalbunya si iga. Pedas. Membuat kesedapan rempahnya membucah di dalam lidah. Makin mantap disantap bersama sruputan kuah kaldu rempah yang emang sepaket tiap kita pesan iga. Aduh! Kesurgawian rasa meresap ke sanubari. Btw, kuah ini boleh nambah loh!
Sambal kecombrang (2ribu)
Menu ini nggak akan kamu temui di list menu. Aku inisiatif minta sendiri, dan ternyata boleh, asyik! Pedes enak, sih. Modelnya seperti sambal matah yang terdiri dari bawang merah dan cabe rawit. Sayangnya, kecombrangnya mayan pelit, euy. Bener-bener cuman dapet bubuk doank, LOL. Tetep kerasa, tapi nggak begitu keras.
Plencing kangkung (12ribu)
Penampilannya juara. Rasanya juga. Sayangnya, orang-orang pada menyerah karena pedasnya. Asyik, syikattt~
Paket sop buntut (22ribu)
Paket ini cucmey kalok kita lagi bokek, hehe. Catet ya, cuma bisa saat makan siang. Sop buntutnya boanyak banget bisa buat sekampuang nun jauh di mato. Udah gitu, termasuk nasi dan teh. Ini pesanan Bapakku yang dimana-mana nyarinya sop daging. Enak berkaldu, daging boanyak, dan nggak enek. Sayangnya cukup asin bagi lidah kami. Tapi, abis. LOL.
Garang asem ayam kampung (25ribu)
Pesanan Omanya Kala alias mama mertua ogut. Tapi, yang ngabisin akika-akika juga, LOL. Porsinya mayan banyak, dan rasanya ugh! Enak, bumbu segernya meresap ke ayam. Ayamnya empuk dan tetap berasa tekstur ayam kampungnya. Ini juga, pedaz! Duh merem melek deh pas dapet potongan tomatnya.
Sayur asem (12ribu)
Pesanan Oma lagi yang ketakutan dengan daging sepertinya, hehe. Lah, di warung iga pesennya ayam sama sayur asem, kekeke. Ternyata keluarnya sebaskom, cyin. Serius banyakkk dan enakk. Ini model sayur asem bening, dan lagi-lagi pedas. Surga dunia, ughlala~
Baik. Peserta siang ini mulai kepedasan, yah. Mari kita beranjak ke aneka minuman segar.
Es daluman (12ribu)
Pada keterangannya ditulis es cincau Bali. Ini bestsellernya warung ini. Rasanya legitt dan kental santan sekali. Bagi aku nggak ada masalah, tapi kata ortuku santannya kurang fresh.
Es blended kacang ijo caramel (13ribu)
Doh fancy sekali ini pesanan Bapakku. Ini kayak jus kacang hijau yang atasnya dikasih semacam cream dan caramel embuh-embuh. Pastinya, Bapakku, puwas!
Es ketimun pandan (13ribu)
Favoritku nih. Selalu pesan ini kalok ke sini. Yah, buat nyeimbangin tabur-tabur daging. Rasanya segar banget, timunnya dibejek-bejek gitu seisi-isinya. Ada rasa kecut segernya, sepertinya dari jeruk nipis.
Tomato juice (12ribu) dan Avocado Juice (13ribu)
Enak. Kentel. Mantep.
Huft, sepertinya sudah semuanya. Oiya, sekedar saran, sebaiknya kamu coba iga bakarnya alih-alih iga goreng (iga penyet atau iga kecombrang) karena menurutku lebih spesial yang bakar.
Kalok ada peserta jajan di sini yang sulit makan daging, pilihannya ada macem-macem, kok. Contohnya, ayam, bebek, mendoan, mie, dll. Silakan diintip aja list menunya, yah!
Benang merah dan nilai moral yang dapat kusimpulkan adalah, tak ragu lagi aku merekomendasikan warung ini. Tadi, Pak Baba dan Bapakku nambah nasi dua kali. Kalok kata Hari Jisun,"Tidak bisa tidak enak!!!!"
Kiddos note: semi outdoor, tidak ada AC (tapi tadi pas cuaca di luar ngentang-ngentang, aura di pendopo cukup sejuk), menu makanan untuk anak aman, tidak ada babychair, tempat asyik buat ngangon anak balita.
Iga Sapi Bali
Cek instagram Iga Sapi Bali ya untuk tahu lokasi dan menu lengkapnya.
Love,
@diladol
Oalaaahhh seriusan di Sleman? Nggak bisa di go food in ke Bandung dong.. hihihi
BalasHapusMantaaappp sekaliii sukses bikin ngilerrr :'(