[Jajan] Rekomendasi Makan Murah di Paris


Awal Agustus 2019 lalu, aku, Pak Baba, Kala, dan Nala baru saja balik dari perjalanan yang supermemorable dan super menguras tabungan, yaitu Summer Eurotrip! Woohoo! Kayak mimpi banget nggak, sih, Bunda Daerah bisa sampai Yuroooop? :D Yah, walaupun kami hanya mengunjungi dua kota, Paris dan Frankfurt.

Dua kota aja udah cukup menggali-gali saldo rekening :). Jadi, pengeluaran harus diirit-irit, termasuk biaya makan. Nggak kepikiran blas makan-makan fancy di kafe Paris. Lagipula, sepanjang aku lewat kafe, kulirik makanan orang-orang itu, geli sendiri. Yang dimakan kayak kubis, lemon, dan saus-saus apa nggak ngerti. Bisa jadi, aku juga nggak doyan, LOL *mencoba menghibur diri*.

Kami berada di Paris selama 3 hari 2 malam. Makanan apa yang kami makan agar tidak jatuh paceklique di kota mahal, ini? Berikut kisi-kisinya:

1. Mc Donald & Burger King


Setiap hari, kami pesen kentang goreng! Kentang goreng everyday, everyday kentang goreng! Harga kentang goreng di sini yang ukuran besar sekitar 3€, lumayan murah. Hitungan murah bagi kami yaitu 0-5€, 1 € setara dengan 16.000 saat itu. Kebetulan Mc Donald ini terletak di sebelah hotel kami. Jadi, tiap mau pergi, kami sempatkan mbungkus kentang dulu untuk nanti dimakan di jalan atau taman.

Burger King juga dekat banget dari hotel. Kami sempat mampir untuk mbungkus makan malam setelah jalan-jalan. Saat kami pesan menu melalui mesin (btw di Mc D dan Burger King, semua pakai mesin menu untuk pesan), Bapak Satpam nyamperin dan bilang, "Di sini semua daging nggak halal, jadi lu cuma bisa makan kentang atau fish, yak!" Obaique, trims infonya, Pak.

Jadi, kami putuskan untuk beli burger ikan dan lagi-lagi kentang. Harganya mirip-mirip dengan Mc D, walaupun pada saat itu tetep mahalan BK.

2. Makanan Minimarket


Kebetulan lagi, di lantai bawah hotel kami adalah minimarket (yang nggak mini-mini amat), Monoprix. Kalok di Indonesia, ini mungkin semacam Indomaret atau Alfamart gitu, ada di mana-mana dengan berbagai ukuran tempat. Kami bisa jajan makanan ready to eat untuk makan malam di sini. Yang dijual macam-macam, mulai dari sandwich, salad, pasta, bahkan sushi! Saat itu, kami beli risotto dan lasagna daging sapi untuk dimakan di kamar hotel. Harga makanan ini mulai dari 3€ untuk makanan ukuran kecil, hingga 10€ per porsinya. Rasanya super-enak-banget menurutku! ;)




Saat itu kami jajan 2 macam makanan untuk bertiga habis sekitar 12€ . Di Monoprix, kita juga bisa jajan-jajan centhyl kayak yogurt atau chips yang harganya masih okelah, sekitar 1€ saja. Yang bikin happy lagi, mereka juga menjual berbagai macam roti dan pastry. Salah satunya croisant yang terkenal itu. Cukup 1€ saja, rasanya enak bangettttts, huhuhu. Kalok di Indonesia, rasanya mirip dengan croisantnya Starbuck :).



3. Restoran Indonesia di Paris


Pada hari kedua, kami sempatkan ngiras di Restoran Indonesia di Paris. Sebenarnya kami ke sini karena ingin bertemu dengan Chef sekaligus pemiliknya, sih. Pak Baba ada sedikit urusan perihal riset yang sedang dia kerjakan.

Di sini kami makan Nasi Goreng Sate. Asli, superenak! Satu porsi nasi goreng dilengkapi dengan 2 tusuk sate, telur ceplok, dan salad. Kami, nambah nasi putih satu lagi buat dibagi bertiga, wkwkw. Bener-bener sobat meskennn T.T.

Satu porsi nasgor ini dihargai sekitar 10€, nasi putih 5€ kalok nggak salah ingat. Nggak bohong sate dan nasinya enak semua. Apa karena udah sehari nggak makan nasi, ya? Wkwkw.



Enaknya, di sini disediakan air mineral gratis satu botol besar dan satu mangkuk kerupuk. Wih, Nala langsung anteng menikmati kerupuknya. Awalnya kami agak was-was dengan air mineralnya. Kok botolnya elegan glamor bagus banget, ya? Hehehe, takut bukan air mineral atau harus bayar, gitu.

4. Bekal dari Indonesia



Selain jajan tipis-tipis di Paris. Sebelum berangkat, aku udah nyiapin perbekalan dari tanah air. Takut banget kelaperan dan keabisan duit akutu. Jadi, aku bawa banyak mie gelas dan superbubur. Sengaja bawa bahan yang cukup diseduh aja, karena kami tinggal di hotel yang nggak ada dapurnya. Tapi, ada teko air yang sangaaaat membantu ;). Foto di atas adalah penampakan dapur dadakanku selama 3 hari. Dari bikin Milo, mie gelas, bubur, sampai manasin lasagna dan risotto (ditumpangin di atas teko dalam keadaan terbuka dan menyala).

Bawa bubur instan dan mie ini lumayan banget buat sarapan atau tombo ngelih saat malam hari.

Oiya, untuk makan Nala gimana? Karena dia belum bisa makan nasi atau makanan padat lain, aku bawa bubur bayi instan yang cukup diseduh air mendidih aja ;).

Kalok diringkas, kira-kira sekali makan sobat mesken (2 dewasa, 1 anak, 1 bayi yang udah sangu sendiri) butuh 10-20€. Jadi, sehari bisa 20-40€ karena sarapannya bisa bubur dari rumah atau mie :). Melasi tenan. Tapi, setelah lanjut ke Jerman, alhamdulillah kami mengalami perbaikan gizi dari tuan rumah :D. Cerita menyusul, ya.

Walaupun minim jajan fancy, kami tetep menikmati banget jalan-jalan singkat di Paris! Mengingat budget, prioritas kami emang bukan wisata kuliner. Kami sudah puas dengan melihat Menara Eiffel dan tata kota Paris yang cantik dan mengesankan ;).

Ps: Meskipun, ternyata cukup bau pesing dan rokok di banyak sudut kota, sih, hehehe.

Love,
@diladol

CONVERSATION

5 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Wekekekek, fast food emang solusi paling murah kalau lagi jalan-jalan :D :D

    Di Paris ada warung Indonesia namanya d'Jawa btw, lebih terjangkau karena bukan resto, ga spesial tapi lumayan nggo tombo kangen. Bisa dicoba kalau Bunda ke Paris lagi ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Osiappp, ntar kalok ke Paris, lagi, hihiihi, amin aja doloeee

      Hapus
  3. Gak sangu beras sama mejikom budil?? ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwk, iya nggak nih, soalnya cuman 3 hariii. Tar kalok ke yurop lagi dan ga ada penampungan, pasti bawa mejikoooom :)

      Hapus

Back
to top